Kepada Presiden Obama,
Sebagai warga Asia Tenggara, wilayah yang paling rentan dan paling tidak siap menghadapi bencana perubahan iklim, saya menyuarakan kepada Anda untuk secara pribadi hadir pada Konferensi Perubahan Iklim PBB di Copenhagen pada bulan Desember ini, dan mendesak lahirnya suatu keputusan yang akan mengubah masa depan umat manusia.
Bahkan ketika saya menuliskan surat ini, beberapa bagian dari wilayah kami sedang mengalami dampak terburuk dari cuaca ekstrim, angin topan, banjir, kebakaran hutan, dan kekeringan. Perubahan iklim mengakibatkan sebagian besar wilayah kami tidak layak untuk pertanian, sementara kelangkaan air bersih untuk air minum dan irigasi akan menyerang jutaan masyarakat kami di tahun-tahun mendatang.
Kenyataan dan laju perubahan iklim jauh melampaui apa yang pernah kita pikirkan sebelumnya. Satu-satunya jalan untuk membalikkan keadaan ini adalah menurunkan emisi secara cepat dan drastis. Sumbangan terbesar wilayah ASEAN bagi upaya penurunan emisi global adalah dengan menjamin adanya perlindungan hutan-hutan alam kami yang tersisa.
Bapak Presiden, kami berharap Anda berkomitmen untuk melakukan kewajiban penurunan emisi drastis yang mengikat secara hukum, dan dalam kurun waktu yang ditetapkan, yang adil dan setara pada pertemuan Copenhagen. Tapi kami juga ingin Anda membuktikan perkataan Anda dengan adanya dana yang dibutuhkan bagi perlindungan hutan alam kami yang sangat kaya dan menciptakan revolusi energi, dan di saat yang sama membantu pemenuhan kebutuhan rakyat dunia yang miskin.
Salam hormat
DUKUNG KAMI UNTUK MENYUARAKAN ASPIRASI INI..
Senin, 31 Agustus 2009
Surat terbuka bagi Presiden Amerika Serikat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar